09 Oktober 2015

SENI RUPA : 4. CETAK PENAMPANG


Mari membuat cetak penampang!

roro-darin.blogspot.com



Bahan dan alat yang diperlukan: kertas, pewarna, pelepah daun, umbi-umbian, buah, pisau, cutter/ silet, gelas plastik bekas, kapas, koran bekas.

Untuk pewarna bisa menggunakan pewarna alami (seperti kunir untuk warna kuning dll) maupun pewarna buatan (seperti cat air, pewarna kue, sumbo, dll).


Sekarang perhatikan prosedur pengerjaannya:


1. Pilihlah penampang apa yang akan dijadikan acuan cetaknya, saya menggunakan pelepah daun pisang. Pelepah daun yang sering dijadikan acuan cetak adalah: pelepah daun pisang, pelepah daun talas, pelepah daun pepaya. Buah belimbing dapat pula dijadikan sebagai acuan cetak.

2. Potonglah penampang bahan acuan cetak itu dengan pisau, cutter atau silet. Arah potongan bebas yaa..

Usahakan agar permukaan potongan rata. Kerataan permukaan potongan sangat menentukan hasil cetakannya.

3. Siapkan pewarna, saya memakai sumbo dan pewarna kue. Kemudian tuangkan masing-masing pewarna dan air secukupnya di dalam masing-masing gelas plastik bekas.

     4. Mencetakkan acuan cetak. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan ikutilah petunjuk ini: 
        a) Penampang acuan cetak yang masih basah tekankan pada pewarna yang ada pada alas warna tadi.
        b) Selanjutnya tempelkan (sambil ditekan) acuan cetak tersebut pada kertas yang sudah diletakkan di atas koran.  
      c) Kemudian angkat acuan cetaknya. Gambar acuan cetak akan tertera pada kertas. Untuk membuat bentuk/gambar yang sama, lakukan kegiatan seperti yang dilakukan sebelumnya beberapa kali bergantung kebutuhan pada kertas yang sama atau yang lain.
      d) Acuan cetak yang sudah kering (tidak mengeluarkan cairan), pengisian warnanya harus dengan cara menempelkan acuan cetak tersebut pada spon/busa, atau kapas yang sudah diisi pewarna. Pencetakannya sama seperti pada pencetakkan acauan cetak sebelumnya. Demikian pula pengulangan pencetakkannya.
 e) Perlu diperhatikan agar pewarna yang menempel pada acuan cetak tidak berlebihan, tidak pula kekurangan. Bila hal ini terjadi, hasil cetakannya tidak akan memuaskan.

Jika Anda menggunakan cetakan dari umbi-umbian, kita harus membuat acuan cetak terlebih dahulu. Umbi-umbian yang biasa digunakan untuk acuan cetak diantaranya adalah: ubi jalar, kentang, talas, wortel, ketela pohon.


Proses kerjanya sebagai berikut:


        a)  Potonglah umbi yang sudah dipilih untuk acuan cetak serata mungkin.

        b) Buatlah gambar/bentuk pola pada permukaan potongan yang rata tadi.

       c) Selanjutnya hilangkan atau rendahkan bagian permukaan yang nantinya tidak akan memindahkan gambar/bentuk dengan jalan mengerat atau menorehnya.

       d) Siapkan pewarna sebelum melakukan pencetakkan. Namun sebaiknya lihat kembali proses pencetakan penampang yang basah dan yang kering. Pada cetak umbi-umbian ternyata ada umbi-umbian yang masih mengandung cairan dan sebaliknya. Oleh sebab itu untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang masih basah, gunakan serbuk warna. Sedangkan untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang sudah kering, pewarna harus dicampur dahulu dengan air. Dan untuk tata cara pencetakkannya lihat proses cetak penampang yaa..


Oh ya, perlu diperhatikan agar pada proses cetak ini (penampang dan umbi-umbian), digunakan alas yang agak empuk. Alas yang keras kurang baik hasilnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca postingan di blog ini, jika kurang jelas silahkan tulis komentar ya.. ingat berkomentar dengan sopan!